Kuala Lumpur -
Perjodohan jadi hal normal dan sebagian besar dilakukan selama masa kakek-nenek
kita. Pada era millenials ini ada beberapa pasangan yang mengikrarkan janji
suci bermula dari perjodohan. Seperti yang terjadi oleh pasangan asal Malaysia
ini, sayangnya perjodohan mereka tak berbuah manis.
Ayu Aziz berbagi cuitan di Twitter sebuah cerita tentang temannya, Aini, yang menjalani perjodohan dan berakhir dengan buruk. Aini merupakan wanita baik berusia 20-an tak percaya jatuh cinta sebelum menikah. Ia merasa pacaran hanya membuang-buang waktunya saja.
Seperti dilansir dari World of Buzz, Aini kemudian meminta orangtuanya untuk mencarikan pria yang baik untuk menjadi suaminya. Pada sebuah pernikahan, orangtua Aini bertemu dengan seorang wanita yang tertarik untuk menjadikan Aini sebagai menantunya. Wanita tersebut pun memperkenalkan Aini kepada putranya, Mirul.
Ayu Aziz berbagi cuitan di Twitter sebuah cerita tentang temannya, Aini, yang menjalani perjodohan dan berakhir dengan buruk. Aini merupakan wanita baik berusia 20-an tak percaya jatuh cinta sebelum menikah. Ia merasa pacaran hanya membuang-buang waktunya saja.
Seperti dilansir dari World of Buzz, Aini kemudian meminta orangtuanya untuk mencarikan pria yang baik untuk menjadi suaminya. Pada sebuah pernikahan, orangtua Aini bertemu dengan seorang wanita yang tertarik untuk menjadikan Aini sebagai menantunya. Wanita tersebut pun memperkenalkan Aini kepada putranya, Mirul.
Seminggu
setelah perkenalan mereka, orangtua Mirul datang ke rumah Aini untuk
menjelaskan niat menyatukan mereka. Pada saat itu, Aini tak di rumah, tetapi di
kampusnya. Tanpa memberi tahu atau menanyakan pendapatnya, orangtuanya setuju
dengan lamaran tersebut. Sebagai putri yang baik, Aini juga setuju dan keduanya
bertunangan.
Setelah tiga bulan pertunangan, Aini dan Mirul pun saling menghubungi sesekali hingga dua kali melalui WhatsApp dan panggilan telepon. Hingga akhirnya mereka pun melangsungkan pernikahan yang sederhana namun indah. Sebulan setelah mengikrarkan janji suci, Aini hamil.
"Sayangnya, Mirul tiba-tiba berubah. Ia akan sangat marah setiap kali Aini mengalami mual karena kehamilannya. Ia akan melempar barang dan berteriak kata-kata kasar. Tetapi, ketika orangtuanya ada di sana, ia akan menjadi menantu yang baik. Aktor yang hebat," cuit Ayu di Twitter-nya yang telah di retweet 9500 lebih.
"Mirul mengungkapkan bahwa sebenarnya dia tidak ingin menikahi Aini. Ia dipaksa oleh orangtuanya. Saat Aini bertanya apakah ada orang lain, ia tetap diam," tambahnya.
Aini mencoba untuk membuat pernikahannya berhasil. Pada postingan sang rekan, Ayu menceritakan jika Aini mengenakan pakaian yang indah, memasak makanan yang lezat untuk Mirul, tapi suaminya masih akan memperlakukannya sama.
Suatu hari, Aini bermaksud untuk memberikan hadiah kejutan pada suaminya. Ia melihat mobil Mirul diparkir di depan rumah. Aini pun mencarinya di seluruh rumah tapi tak dapat menemukannya. Namun, saat ia membuka pintu kamar, hati Aini hancur.
Aini melihat suaminya di tempat tidur dengan pria lain. Ia mulai menangis dan bertanya pada Tuhan mengapa hal ini terjadi padanya. Mirul pun hanya bisa meminta maaf pada istrinya dan mencoba menghibur Aini yang hancur. Hingga akhirnya Mirul mengungkapkan kisah tentang dirinya.
Orangtua Mirul tahu bahwa ia memiliki perasaan kepada sesama jenis dan mengirimnya ke sekolah agama untuk memastikan dirinya tak menyimpang. Tak ingin mengecewakan orangtuanya, Mirul melakukan tindakan dan menunjukkan bahwa dirinya telah 'sembuh. Namun, Mirul sebenarnya telah menjalin hubungan dengan seorang pria sejak tahun pertama kuliah.
Hati Aini sangat menderita setelah mendengar cerita suaminya. Ia mencintai Mirul dengan jujur, menerima sang suami dalam hidupnya meskipun Mirul adalah orang asing sebelum mereka menikah. Aini terus menangis dan memohon padanya untuk menceraikannya. Mereka masih bisa menjaga anak mereka bersama, tetapi Aini tidak lagi menginginkannya sebagai suaminya.
Setelah tiga bulan pertunangan, Aini dan Mirul pun saling menghubungi sesekali hingga dua kali melalui WhatsApp dan panggilan telepon. Hingga akhirnya mereka pun melangsungkan pernikahan yang sederhana namun indah. Sebulan setelah mengikrarkan janji suci, Aini hamil.
"Sayangnya, Mirul tiba-tiba berubah. Ia akan sangat marah setiap kali Aini mengalami mual karena kehamilannya. Ia akan melempar barang dan berteriak kata-kata kasar. Tetapi, ketika orangtuanya ada di sana, ia akan menjadi menantu yang baik. Aktor yang hebat," cuit Ayu di Twitter-nya yang telah di retweet 9500 lebih.
"Mirul mengungkapkan bahwa sebenarnya dia tidak ingin menikahi Aini. Ia dipaksa oleh orangtuanya. Saat Aini bertanya apakah ada orang lain, ia tetap diam," tambahnya.
Aini mencoba untuk membuat pernikahannya berhasil. Pada postingan sang rekan, Ayu menceritakan jika Aini mengenakan pakaian yang indah, memasak makanan yang lezat untuk Mirul, tapi suaminya masih akan memperlakukannya sama.
Suatu hari, Aini bermaksud untuk memberikan hadiah kejutan pada suaminya. Ia melihat mobil Mirul diparkir di depan rumah. Aini pun mencarinya di seluruh rumah tapi tak dapat menemukannya. Namun, saat ia membuka pintu kamar, hati Aini hancur.
Aini melihat suaminya di tempat tidur dengan pria lain. Ia mulai menangis dan bertanya pada Tuhan mengapa hal ini terjadi padanya. Mirul pun hanya bisa meminta maaf pada istrinya dan mencoba menghibur Aini yang hancur. Hingga akhirnya Mirul mengungkapkan kisah tentang dirinya.
Orangtua Mirul tahu bahwa ia memiliki perasaan kepada sesama jenis dan mengirimnya ke sekolah agama untuk memastikan dirinya tak menyimpang. Tak ingin mengecewakan orangtuanya, Mirul melakukan tindakan dan menunjukkan bahwa dirinya telah 'sembuh. Namun, Mirul sebenarnya telah menjalin hubungan dengan seorang pria sejak tahun pertama kuliah.
Hati Aini sangat menderita setelah mendengar cerita suaminya. Ia mencintai Mirul dengan jujur, menerima sang suami dalam hidupnya meskipun Mirul adalah orang asing sebelum mereka menikah. Aini terus menangis dan memohon padanya untuk menceraikannya. Mereka masih bisa menjaga anak mereka bersama, tetapi Aini tidak lagi menginginkannya sebagai suaminya.
Sumber : Detik.com
Forex Trading Scams to Watch
The
forex market involves very active trading of over $1 trillion each day, not
including futures and currency options, which put the trading at closer to $5
trillion daily. The market does not have
much in the way of regulation, although things have started to improve
recently.
The
opportunity still exists for many forex scams, which tempt new investors with a
promise of quick fortunes through "secret trading formulas" or
algorithm-based "proprietary" trading methodologies. Before choosing
a broker or platform, go through your own due diligence by visiting BASIC, or
the Background Affiliation Status Information Center, created by the
self-regulatory NFA (National Futures Association).
01
Signal Sellers
Stock
Market Illustration
One
of the challenges a rookie forex investor faces is determining which operators
to trust in the forex market and which to avoid. Signal sellers make a good
example.
Basically,
a signal seller is offering a system that purports to identify favorable times
for buying or selling a currency pair. The system may be manual, where the
trader enters the info and gets a result, or it may be automated.
Some
systems rely on technical analysis, others rely on breaking news and many
employ some combination of the two. But they all purport to provide information
that leads to favorable trading opportunities. Signal sellers usually charge a
daily, weekly or monthly fee for their services.
Some
analysts propose that many or even most signal sellers are scam artists. A
frequent criticism is that if it were really possible to use a system to beat
the market, why would the individual or firm that has this information make it
widely available? Wouldn't it make more sense to use this incredible signaling
system to make huge profits?
Other
analysts distinguish between known scammers and more reputable information
sources such as Metatrader, that offer a well-thought-out signaling service.
Behind
these opposing views lies a larger difference of opinion about whether anyone
can predict the next move in a trading market. This fundamental disagreement
won't be settled any time soon. Nobel Prize-winning Economist Eugene Fama
proposes in his well-regarded Efficient Market Hypothesis that finding these
kinds of momentary market advantages really isn't possible.
His
economist colleague, Robert Shiller, also a Nobel Prize winner, believes
differently, citing evidence that investor sentiment creates booms and busts
that can provide investment and trading opportunities.
The
best way to determine if a signal seller can benefit you is to open a paper
money or practice trading account with one of the better-known forex brokers.
Be patient, and eventually, you'll determine whether predictive signaling works
for you or doesn't.
02
Phony Forex Investment Management Funds
In
the world of investing, outrageous claims are the surest sign of potential
fraud
In
the past few years, forex management funds have proliferated. Most of these, if
not all, are scams. They offer an investor the "opportunity" to have
his forex trades managed by highly-skilled forex traders who can offer
outstanding market returns in return for a share of the profits.
The
problem is, this "management" offer requires the investor to give up
control over his money and to hand it to someone he knows little about other
than the hyped-up and often completely false record of success available on the
scammer's website and brochures.
The
investor often ends up getting nothing, while the scammer uses investors' funds
to buy yachts and private islands.
A
good rule of thumb in the forex market, as with other investments, is that if
it sounds almost too good to be true, such as annual returns of more than 100
percent, for example, it's almost certainly a scam.
03
Dishonest Brokers
Trader
watching stocks crash on screen
Although the forex market is not entirely
unregulated, it has no central regulating authority. The forex spot market is
completely unregulated and accounts for the majority of trades. Unsurprisingly,
some forex brokers do not deal fairly with their customers and, in some
instances, defraud them.
You
have two ways to avoid bad brokers. Before engaging a forex broker, look the
brokerage up on a website that identifies dishonest forex brokers. Better yet,
trade with a broker that also handles other stock market trades and is subject
to SEC and FINRA oversight. While the forex trade itself may be unregulated, no
broker subject to such oversight would risk its license for other securities by
defrauding its forex customers.
